Judul : The Lost Army of Cambyses
Penulis : Paul Sussman
Penerbit : Pustaka Alvabet
Tahun terbit : 2002
Cetakan terjemahan 1 : April 2008
Jumlah halaman : 560 halaman
Dimensi buku : 12,5 cm x 20 cm
ISBN : 978-979-3064-57-4
Penulis : Paul Sussman
Penerbit : Pustaka Alvabet
Tahun terbit : 2002
Cetakan terjemahan 1 : April 2008
Jumlah halaman : 560 halaman
Dimensi buku : 12,5 cm x 20 cm
ISBN : 978-979-3064-57-4
Pernahkah Bookpal semua merasa ada yang aneh dari setiap kematian orang-orang di sekitar Bookpal? Mungkin sangat jarang ya yang memperhatikan hal detail dari meninggalnya seseorang. Terlebih saat orang tersebut dinyatakan meninggal karena silent killer seperti serangan jantung, kita hanya akan memaklumi dan berusaha mengiklaskan kematian tersebut. Namun di novel ini tokoh yang bernama Tara malah mencurigai kematian sang ayah yang menurutnya terasa aneh. Karena keingintahuannya yang berlebih ini justru malah membuatnya menemui berbagai masalah besar. Bagaimanakah serunya kisah ini? Mari kita mulai dengan mengulas buku ini.
REVIEW
Novel fiksi tebal yang berjudul asli The Lost Army of Cambyses ini merupakan karya Paul Sussman. Author, arkeolog sekaligus jurnalis ini lahir pada tanggal 11 Juli 1966 dan telah meninggal dunia pada tanggal 31 Mei 2012 di London, United Kingdom.
Novel yang berlatar di Mesir ini dipenuhi dengan kisah petualangan serta teka-teki yang berhubungan dengan peninggalan Mesir kuno. Arkeologi dan terorisme sangat kental dalam novel ini. Tak hanya itu, politik konspirasi pun menambah seru cerita rumit dalam kisah di buku ini. Meski ini hanyalah novel fiksi namun alur ceritanya begitu terasa nyata. Hal-hal tak terduga yang muncul dalam setiap chapternya mampu membuat kita ingin terus membalik lembar demi lembar novel ini.
SINOPSIS
Tokoh utama dalam novel ini ada 2 namun saya akan memulai dari tokoh pertama yaitu Tara. Ia seorang gadis Inggris yang belum menikah. Ia adalah seorang dokter hewan dan sedang mengurusi hewan ular. Tara ini memiliki ayah seorang arkeolog yang sangat mencintai profesinya lebih dari keluarganya sendiri. Ayahnya yang bernama Michael Mullray ini seorang duda, karena istrinya meninggal karena kanker. Hubungan Tara dan ayahnya sedikit renggang semenjak ibunya meninggal karena kurang kasih sayang dari sang ayah. Saat ibunya sudah meninggal pun ayahnya lebih fokus ke pekerjaannya di Mesir. Namun ayahnya pernah membuktikan bahwa sebenarnya ia menyayangi anaknya dengan memberi Tara sebuah hadiah kecil saat ulang tahunnya.
Tara yang tengah tinggal di Inggris ini tiba-tiba mendapat ajakan dari ayahnya yang berada di Mesir untuk liburan di sana. Tara lumayan senang dengan tawaran ini, mungkin saja ia juga akan menetap di sana bersama ayahnya, mengingat ayahnya sudah semakin lanjut usia dan memiliki masalah jantung. Maka dari itu Tara berkemas untuk ke Mesir dan menyerahkan pekerjaannya kepasa sang sahabat bernama Jenny.
Ketika Tara sampai di bandara Mesir, ia tidak melihat ayahnya atau orang suruhan ayahnya menjemputnya. Ia menghubungi nomer ayahnya namun tidak tersambung. Kemudian ia memutuskan untuk memeriksa rumah penggalian di Saqqara. Namun yang terjadi ia tidak menemui seseorang pun di rumah itu, dia memanggil manggil namun tidak ada yang membukakan. Di sana ia menuliskan surat dan meletakkannya di depan pintu. Lalu Tara kembali ke pusat penggalian yang tidak terlalu jauh dengan berjalan kaki. Namun ia melihat beberapa orang berjubah hitam sedang mengawasinya.
Tak lama kemudia dia bersama teman ayahnya kembali ke rumah di Saqqara untuk mengecek ulang. Namun masih sama saja sepinya, satu hal yang berbeda yaitu suratnya sudah hilang. Ia mencium aroma cerutu di rumah tersebut saat memaksa masuk.
Kemudian ia keluar dan pergi ke apartemen ayahnya di Kairo. Di sini ia kembali merasa ada aroma cerutu dan menemui sepucuk surat yang ternyata dari mantan kekasihnya yaitu Daniel. Ia lalu menemuinya di malam hari di sebuah warung pinggir jalan.
Tara menampar Daniel saat bertemunya karena begitu kesal dengan perbuatan Daniel yang dulu. Daniel dulu begitu mencintainya hingga mereka sering tidur bersama di apartemen Daniel, bercinta dan biasanya Daniel melukis Tara. Namun Daniel berubah seketika demi impiannya. Daniel memutuskan hubungan dengan Tara untuk mengejar profesi sebagai arkeolog selama 10 tahun tanpa mengucap salam perpisahan dan mengatakan kalau Tara hanyalah beban jika Tara terus menjalin hubungan dengannya. Tara masih dendam akan hal itu.
Namun Daniel sungguh sungguh meminta maaf kepada Tara. Mereka mabuk dan saling bercerita di malam hari itu di apartemen Daniel. Mungkin karena terlalu mabuk, Tara malah tidur di sana. Paginya Tara kaget dan ia melihat pakaiannya masih utuh melekat ditubuhnya. Ya, semalam memang tidak terjadi apa apa karena Tara tidur di kasur sedangkan Daniel tidur di sofa.
Sesegera mungkin Tara meninggalkan apartemen itu dan berjalan tanpa arah, karenah apartemennya sendiri sudah tidak aman baginya. Namun tiba-tiba saja ia mengalami pengejaran oleh beberapa pria berjubah hitam yang berbadan besar dan tinggi. Salah satu pria membawa sekop di tangannya. Ia lari kemanapun ia bisa. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Daniel, lalu pria pria tersebut entah kemana menghilang. Mungkin karena Daniel juga merupakan pria yang bertubuh besar.
Akhirnya Tara terpaksa berkerjasama dengannya untuk mengatasi teror tersebut dan dalam waktu ini melupakan masalahnya dengan Daniel. Ia menganggap masalah tersebut sebagai masa lalu saja.
Mereka kembali ke Saqqara dan menemukan ayahnya tergeletak di kamarnya. Di sana mereka juga menemukan sebuah kotak yang berisi potongan hieroglif. Yang membuat mereka dikerjar kejar sekelompok orang berjubah hitam sambil terus mencari petunjuk tentang benda tersebut. Mereka juga sempat meminta bantuan dari mulai tukang suap sampai Kedutaan Inggris di Mesir. Selama pelarian mereka, Daniel dan Tara memulai kembali kisah cinta mereka.
Di tempat lain seorang detektif bernama Khalifa sedang mencari petunjuk atas meninggalnya seorang penjual barang antik yang meninggal di tokonya dan seorang pedagang yang meninggal di pinggir sungai. Pria asli Mesir yang bekerja di kepolisian Mesir ini mencurigai seorang pemimpin Islam radikal yang bernama Sa'if Althar. Kakaknya yang bernama Ali sudah meninggal karena bergabung dengan kelompok ini. Namun kepolisian meragukan detektif ini.
Singkat cerita Tara, Daniel dan Khalifa akhirnya bertemu untuk mengepung kelompok Sa'if Althar yang rupanya kebetulan sedang berada di gurun pasir Mesir. Saat ada kesempatan Khalifa menembak Sa'if Althar yang sedang shalat, ia tidak jadi menembaknya. Dan beberapa waktu kemudian mereka malah terkepung oleh kelompok Sa'if Althar. Tara hampir mati di tangan Dravic, pria besar dan berotak mesum yang mengejarnya selama ini. Namun takdir menyelamatkan Tara, Dravic mati ditelan pasir hisap.
Sementara itu Khalifa hampir mati di tangan kakanya sendiri yaitu Sa'if Althar. Ya.. Inilah yang mengejutkan, ternyata Khalifa telah menganggap kakaknya Ali yang begitu baik sudah mati. Ia bahkan membuatkan kuburan kosong disamping makan ayah dan ibunya. Ia terkadang ke sana dan menangisinya. Sebegitu bencinya ia dengan Ali yang sekarang, sehingga ia tidak mengakui bahwa Sa'if Althar adalah kakaknya.
Kakanya yang ia kenal adalah sosok yang baik serta penuh kasih. Ia telah merelakan pendidikannya untuk bekerja keras demi adiknya dan ibunya semenjak ayahnya meninggal. Namun ia sekarang begitu membenci wanita dan anak anak. Entah apa yang telah mengubahnya, bagi Khalifa sosok Ali sudah tidak ada di dunia ini. Sa'if Althar menghubungkan ajaran agama dengan pembunuhan. Untung saja Daniel segera datang untuk menembak Sa'if Althar. Meskipun Daniel harus meninggalkan Tara terlebih dahulu. Tak lama kemudia Tara datang menyusul.
Namun tiba-tiba datang pasukan lain yang ternyata adalah kedutaan besar. Ada 3 pria yang turun dari helikopter tersebut. Mereka menjelaskan panjang lebar bahwa Tara, Daniel dan Khalifa sudah membantu misi mereka. Sebenarnya mereka semua sudah masuk kedalam perangkap untuk dijadikan umpan. Hal ini untuk memancing Sa'if Altar dan anak buahnya ke Mesir. Mereka menggunakan hiegrolif palsu dan dan makam prajurit Cambyses yang hilang dan sudah ditemukan oleh seorang arkeolog yang juga sudah meninggal. Mereka menutupi makam yang sudah ditemukan ini seolah olah masih hilang untuk membuat Sa'if Althar percaya. Namun Tara tidak terima akan hal ini. Dalam hatinya ia tidak rela sampai sampai ayahnya meninggal gara-gara ini. Semuanya berjalan lancar bagi 3 pria ini namun tindakan ini sangat membahayakan hingga menimbulkan korban jiwa.
Kemarahan Tara bertambah karena akhirnya terungkap bahwa Daniel lah yang membawa mereka hingga sampai seperti ini. Betapa menyesalnya gadis itu telah mempercayai Daniel. Namun Daniel tidak sepenuhnya menyesali perbuatannya. Daniel melakukan ini demi mendapat pekerjaannya kembali sebagai arkeolog yang karena sebuah kasus ia harus kehilangan hak menggalinya. Daniel adalah seorang yang fanatik terhadap pekerjaannya. Ia tidak segan-segan membunuh orang yang menghalanginya.
Karena semuanya sudah terungkap 3 pria tadi kembali ke helikopter dan menyuruh Daniel untuk menyelesaikan sisanya. Yaps, Daniel harus membunuh Tara dan Khalifa. Namun seketika badai pasir terjadi. Mereka semua melayang layang di udara, unta, mayat, helikopter, Daniel, bahkan Tara dan Khalifa. Mereka semua akhirnya mati tertimbun pasir. Tidak ada kejelasan siapa yang dapat bertahan di chapter terakhir.
Namun di epilog ternyata Khalifa dan Tara bisa selamat. Setelah melewati musibah badai tersebut mereka menyerah, karena percuma meskipun selamat namun mereka tidak dapat keluar dari gurun pasir itu. Lama kelamaan pasti mereka akan mati.
Tiba tiba pasir dibawah mereka bergelombang. Seekor unta keluar dari bawah pasir. Sungguh keajaiban. Mereka menggunakan unta itu untuk membawa mereka melewati gurun pasir itu. Unta sangat pintar mendeteksi keberadaan sumber air. Dan dengan unta ini mereka mendapat secerca harapan untuk menemukan pemukiman terdekat. Khalifa tak sabar untuk bertemu anak dan istrinya kembali. Sedangkan Tara tak sabar untuk berkenalan dengan keluarga hangat Khalifa. TAMAT.
Nah.. Bagaimana menurut Bookpal? Tentu saja ceritanya sangat seru dan alurnya tidak mudah ditebak kan.. Terimakasih telah membaca ya Bookpal.. Semoga review ini bermanfaat dan menghibur.. See you next review yaa..
Komentar
Posting Komentar